Tuapejat, Amakomedia.com – Pencarian seorang warga lanjut usia (lansia) oleh tim dari Kantor SAR Mentawai masih berlanjut hingga saat ini.
Pencarian dilakukan setelah tim SAR ini dapat laporan sorang lansia hilang di kawasan hutan Desa Pasikiat Taileleu, Siberut Barat Daya, Mentawai, Rabu (22/10/2025).
Bahkan tiim SAR rencananya akan gunakan drone thermal dalam upaya pencarian korban hilang ini.
Korban diketahui bernama Gabui Sarereakek (73), warga setempat yang terakhir kali terlihat pada Minggu (19/10/2025) sore saat berangkat ke ladangnya.
Laporan lansia hilang ini diberikan Kepala Desa Pasikiat Taileleu, Johari Sirilotik, karena korban belum kembali ke rumah sejak kemarin.
“Biasaya korban kembali ke rumahnya sekitar pukul 18.00 WIB, namun hingga keesokan harinya ia tidak kunjung pulang,” kata Johari Sirilotik dalam laporannya.
Ia menyebut, sebelumnya perangkat desa dan masyarakat telah melakukan pencarian, namun belum membuahkan hasil.
Menindaklanjuti laporan itu, tim SAR Mentawai bergerak Rabu (22/10/2025) pukul 08.17 WIB menggunakan RIB 02 Mentawai.
Rencananya menuju lokasi dengan estimasi waktu tempuh sekitar lima jam dari Dermaga Tuapejat.
Setibanya di Dermaga Taileleu, tim segera berkoordinasi dengan pemerintah desa, keluarga korban, dan masyarakat setempat.
Tim SAR gabungan kemudian melakukan penyisiran di sekitar titik koordinat 1°40’53.07”S – 99°5’9.63”E, area yang diduga menjadi lokasi terakhir keberadaan korban.
Pencarian hari pertama dilakukan secara manual karena kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk mengoperasikan drone thermal.
Rencana penggunaan drone thermal untuk membantu deteksi panas tubuh manusia belum bisa dilakukan pada hari pertama pencarian.
Kondisi hujan gerimis disertai angin kencang dengan kecepatan 8–10 knot membuat operasional drone tidak aman.
“Jika cuaca mendukung, drone thermal akan dioperasikan pada hari kedua pencarian,” kata Kepala Kantor SAR Mentawai, Rudi.
Teknologi ini, sebutnya, sangat membantu untuk menyisir area vegetasi lebat
Hingga pukul 17.25 WIB, hasil pencarian belum menunjukkan tanda-tanda keberadaan korban. Operasi pun dihentikan.
Proses pencarian lansia yang hilang ini akan dilanjutkan kembali pada Kamis (23/10/2025) dengan memperluas area pencarian. (*)
