Padang, Amakomedia.com – Ketua LKAAM Sumbar, Fauzi Bahar Datuak Nan Sati mengatakan, adanya pergeseran nilai-nilai adat dan budaya pada generasi muda Minangkabau saat ini.
Penegasan ini diungkapkan Fauzi Bahar saat jadi nara sumber dalam seminar adat yang diadakan Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sumbar, Jumat (10/10/2025).
“Dampak dari pergeseran itu, banyak generasi dari mereka yang kurang memahami adat dan nilai budaya Minangkabau itu sendiri,” kata Fauzi Bahar.
Melihat realita yang ada, Ia menyarankan pentingnya revitalisasi nilai-nilai luhur dari adat dan budaya Minangkabau sebagai pedoman hidup bermasyarakat.
Dirinya juga menerangkan, langkah revitaslisasi yang dinilai bisa dilakukan diantaranya melalui beberapa pendekatan penanaman nilai budaya Minangkabau/
“Langkah pendekatan antara lain melalui edukasi, kultural, sosial dan komunikasi, serta pendekatan keteladanan,” bebernya.
Ia menjelaskan, pendekatan tadi, ada juga strategi yang harus dilakukan dalam mengimplementasikan nilai adat dan budaya pada generasi muda itu.
Untuk hal ini, ia memiliki empat strategis, pertama: Mengintegrasikan nilai adat dan budaya Minangkabau ini dalam pendidikan formal.
“Dengan pendidikan formal, generasi muda dapat memahami secara utuh apa itu adat dan budaya Minangkabau,” kata Fauzi Bahar.
Strategi kedua, yakni mengedukasi generasi muda tentang pemahaman teknologi dan media sosial yang sesuai dengan kaidah adat dan budaya Minangkabau.
Adapun strategi ketiga, adalah membuat kegiatan ekstra kurikulum dan komunitas yang berbasiskan ajaran dan kaidah adat dan budaya.
Sementara strategi keempat, sambungnya, yaitu menjadi kemitraan adat dan budaya Minangkabau dengan berbagai kelompok masyarakat dan generasi muda.
“Dengan begitu kelestarian adat dan budaya Minangkabau tetap terjaga,” pungkas Fauzi Bahar. (*)
