Padang, Amakomedia.com – Pemko Padang bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V membahas penuntasan pembebasan lahan yang ada di sepanjang aliran Sungai Batang Kandih.
Pasalnya, pemko ingin menuntaskan proyek normalisasi pada sungai itu, karena masih dijumpai kendala pembebasan lahannya sepanjang 800 meter lagi.
Pertemuan dipimpin Wakil Wali Kota Maigus Nasir itu, menekankan penyelesaian proyek normalisasi Sungai Batang Kandih akan segera dituntas oleh Pemko Padang dan juga BWS Sumatera V.
“Saat ini kita dikejar oleh waktu karena masih terdapat 10 titik yang perlu segera diselesaikan. Normalisasi ini merupakan proyek strategis dan menyangkut kepentingan masyarakat luas,” kata Maigus.
Sebab, sebut Wawako ini, normalisasi Batang Kandih ini dalam upaya pengendalian banjir di Kota Padang.
Untuk kelancaran penyelesaian normalisasi itu, Maigus meminta masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran Sungai Batang Kandis mendukung langkah normalisasi ini.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V Padang diwakili Arlendenovega Satria Negara, memaparkan bahwa proyek ini mencakup pengendalian banjir sepanjang 3,2 kilometer,
“Proyek normalisasi sepanjang 3,2 km ini nilai lebih dari Rp 120 miliar. Dan manfaatnya cukup besar bagi masyarakat Kota Padang,” kata Arlendenovega.
Proyek ini, jelasnya, mampu mengurangi potensi genangan banjir di tiga kelurahan di Kecamatan Koto Tangah, yakni Kelurahan Pasie Nan Tigo, Lubuk Buaya, dan Batipuh Panjang.
Ia membenarkan,dari total panjang proyek 3,2 km itu, masih terdapat sekitar 800 meter lahan yang masih belum dibebaskan.
Ia mengaku hal ini menjadi tantangan utama karena pembebasan lahan berjalan secara simultan dengan pelaksanaan konstruksi.
Makanya pihak BWS Sumatera V masih menunggu proses pengadaan tanah. Kami menargetkan agar pembebasan lahan bisa dituntaskan paling lambat pada bulan Juni.
“Jika melampaui batas waktu tersebut, kami khawatir penyelesaian konstruksi tidak dapat dicapai sesuai jadwal,” ungkapnya. (*)