Padang, Amakomedia.com – Kota Padang segera memiliki gedung perpustakaan yang representatif, menyusul akan rampungnya pembangunan gedung itu pada akhir Agustus ini.
Gedung ini berlokasi di Jalan Bagindo Aziz Chan, tepat di sebelah Gedung Youth Center, dan biaya pembangunannya gunakan DAK fisik senilai Rp10 miliar.
“Saat ini tinggal tahap penyelesaian akhir pembuatan studio kedap suara di lantai dua,” ujar Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang, Feri Mulyani Hamid, Sabtu (2/8/2025).
Ia mengungkapkan, progres pembangunan gedung tersebut telah mencapai sekitar 90 persen dan bisa dikatakan mendekati tahap akhir.
Proyek pembangunan gedung ini dikerjakan oleh CV Galvib sebagai kontraktor dan CV Restu Graha Karya Cipta selaku konsultan pengawasan.
Desain gedung berlantai dua ini dirancang agar ramah bagi semua kalangan, termasuk penyediaan ruang khusus untuk anak-anak dan penyandang disabilitas.
Pada lantai dua, akan tersedia studio multifungsi yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan literasi seperti bedah buku, diskusi, atau acara komunitas.
Gedung perpustakaan baru ini berdiri di atas lahan seluas 2.000 meter persegi, dengan luas bangunan 1.700 meter persegi dan memiliki dua lantai.
Nantinya gedung ini juga sebagai pusat literasi, fasilitas baru ini diharapkan menjadi wadah interaksi warga sekaligus memperkuat budaya membaca.
“Setelah proses rampung, kami akan mulai memasukkan perlengkapan dan mobiler agar perpustakaan bisa segera beroperasi pada November nanti,” katanya.
Sebelumnya, sebutnya, layanan perpustakaan Kota Padang berada di area GOR H Agus Salim.
Namun, gedung lama dinilai kurang representatif karena masih memanfaatkan fasilitas milik Pemprov Sumbar.
Ia menambahkan, pada 2023 lalu, Pemko Padang telah menyusun DED untuk pembangunan gedung baru.
“Kemudian pada 2024 mengusulkan pendanaan ke Perpustakaan Nasional. Usulan ini akhirnya disetujui dan mendapat kucuran DAK,” tukas Feri Mulyani.
Dengan fasilitas yang lengkap dan modern, diharap gedung ini mampu menarik minat baca masyarakat sekaligus jadi pusat kegiatan literasi yang inklusif. (*)