Padang, Amakomedia.com – Ajang Padang Fashion Summit 2025, juga dimeriahkan dengan kehadiran desainer nasional terkemuka, Fomalhaut Zamel.
Peragaan busana ini diadakan dalam perayaan Hari Jadi ke-356 Kota Padang i Bagindo Aziz Chan Youth Center, Minggu (3/8/2025) kemarin.
Ajang yang bertemakan Mystical Sako itu sukses memukau ratusan pasang mata dengan koleksi bertajuk “Royal Collection”.
Koleksi busana rancangan Fomalhaut Zamel ini secara anggun memadukan kemewahan desain dengan sentuhan wastra Tenun Silungkang yang ikonik.
Gelaran Padang Fashion Summit 2025 sendiri merupakan salah satu puncak acara dalam rangkaian peringatan ulang tahun Kota Padang.
Ini menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memajukan industri kreatif dan melestarikan budaya lokal.
Kehadiran Fomalhaut Zamel, yang dikenal dengan rancangan busananya yang elegan dan berkelas, menjadi daya tarik utama yang tak terbantahkan.
Sesuai dengan namanya, Royal Collection karya Fomalhaut Zamel terinspirasi dari citra keanggunan dan kemegahan kerajaan.
Setiap busana dalam koleksi ini seolah menggambarkan para bangsawan yang tengah menghadiri jamuan makan malam formal.
Busana berupa gaun-gaun malam (evening gown) yang menjadi sorotan utama.
Fomalhaut Zamel dengan cermat menerjemahkan kemewahan era kerajaan ke dalam desain kontemporer, menghasilkan siluet yang anggun dan detail yang memikat.
“Saya ingin koleksi ini memberikan gambaran kemewahan tak lekang oleh waktu, seperti para bangsawan yang bersiap untuk malam-malam istimewa,” tutur Fomal.
Setiap potongan busana, terangnya, dirancang untuk memancarkan aura kebangsawanan dan kepercayaan diri.
Ia menilai, yang membuat Royal Collection semakin istimewa adalah sentuhan wastra Tenun Silungkang.
Desainer kelahiran Sumatera Barat ini dengan piawai mengintegrasikan keindahan motif dan tekstur Tenun Silungkang ke dalam rancangannya.
Ia menjadikannya bukan sekadar aksen, melainkan jantung dari keseluruhan koleksi.
Penggunaan tenun tradisional ini tidak hanya memperkaya estetika busana, tetapi juga menjadi pernyataan kuat tentang pelestarian budaya.
Tenun Silungkang, menurut Fomal, memiliki keindahan dan filosofi yang mendalam.
“Saya merasa bertanggung jawab untuk mengangkat kekayaan wastra kita ke panggung nasional dan internasional,” tukasnya.
“Melalui koleksi ini, saya berharap masyarakat semakin mencintai dan bangga dengan warisan budaya kita,” imbuh Fomal. (fjr)
