Padang, Amakomedia.com – Direktur Utama (Dirut) Bank Nagari Gusti Candra mengatakan, program KUR dari Bank Nagari telah memberikan dampak positif bagi banyak pengusaha UMKM.
Penjelasan ini diungkapkan Gusti Candra saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Penyaluran KUR 2025 yang mencakup wilayah Sumatera.
Rakor ini dihadiri langsung Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza, Wagub Sumbar, Vasko Ruseimy, perwakilan OJK, LJK penyalur KUR dan Lembaga Penjamin.
Menurut Gusti Candra, banyak pengusaha UMKM yang sebelumnya mengalami kesulitan memperoleh modal, kini dapat menjalankan usaha dengan lebih stabil dan bahkan melakukan ekspansi.
“Dengan dukungan ini, Bank Nagari berharap dapat terus berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional,” katanya, Senin (28/4/2025).
Ia menyebut, Bank Nagari tahun ini menyalurkan KUR senilai Rp 2 triliun. Dan telah terealisasi hingga saat ini Rp 396 miliar atau 19,84 persen atau mendekati 20 persen dengan NPL 0 persen.
KUR ini, jelasnya, disalurkan kepada sekitar 1.200 lebih debitur serta 300 debitur yang naik kelas.
“Alhamdulillah ini sebuah peluang yang baik di tengah-tengah bulan Februari dan Maret diwarnai Lebaran dan cuti bersama,” ungkap Gusti Candra.
Ke depan, sebutnya, Bank Nagari berencana memperluas cakupan KUR dengan menargetkan lebih banyak sektor usaha potensial yang membutuhkan akses permodalan.
“Dengan langkah ini, diharapkan semakin banyak pengusaha UMKM dapat merasakan manfaat dari program pembiayaan yang telah disediakan Bank Nagari ini,” kata dia.
Di sisi lain, Gusti Candra juga menjelaskan, dalam rakor bersama Wamen UMKM itu, fokus utamanya adalah mengevaluasi capaian penyaluran KUR.
Kemudian mengidentifikasi kendala, serta merumuskan strategi peningkatan aksesibilitas, spesifik setiap segmen usaha mikro, kecil dan menengah.
Selain itu, sambungnya, rakor juga membahas langkah-langkah strategis untuk memastikan KUR dapat tersalurkan secara optimal kepada pengusaha UMKM yang membutuhkan.
“Juga dibahas peningkatan layanan dan skema pembiayaan agar lebih sesuai dengan kebutuhan spesifik setiap segmen usaha kecil dan menengah,” pungkasnya. (fjr)