Padangpanjang, Amakomedia.com – Balai Bahasa Sumbar mengadakan ikuti Forum Ilmiah Pegiat dan Pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).
Kegiatan ini juga kerja sama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud Ristek, serta dan ISI Padangpanjang.
Kegiatan selama tiga hari ini diikuti 30 peserta yang berasal dari perguruan tinggi, lembaga pemerintah, dan lembaga budaya di Kota Padangpanjang.
PJ Wali Kota, Sonny Budaya Putra yang membuka kegiatan itu mengharapkan forum ini jadi langkah baru untuk pengembangan pendidikan, terutama dalam bidang bahasa.
“Keikutsertaan Padangpanjang sebagai kota pendidikan dapat dijadikan awalan untuk pengembangan daerah kita agar dapat bersaing secara global,” ujar Sonny.
Daya saing dimaksud Sonny itu, dapat dilihat dari segi bahasa, budaya, ekonomi dan lainnya.
Kepala Balai Bahasa Sumbar, Eva Krisna menyampaikan, BIPA telah menjadi program mendunia.
Ada 52 pusat pelayanan bahasa Indonesia di perguruan tinggi dunia, menjadikan bahasa Indonesia bahasa resmi ke-10 yang diakui UNESCO.
“Program ini diharapkan bisa mendukung upaya internasionalisasi bahasa Indonesia, sebagaimana prinsip yang Balai Bahasa terapkan, Trigatra,” ungkapnya
Trigatra yang disebutkan Eva Krisna ini yakni mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing.
Ketua Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu ISI, Dr. Selvi Kasman, S.Sn, M.Si menyampaikan harapannya agar program BIPA bisa terus berlanjut.
“Saya sangat berharap, forum ini menjadi jembatan kerja sama antara kampus dengan Balai Bahasa,” katanya.
Ia juga berharap Padangpanjang dapat menjadi pusat pengembangan bahasa Indonesia di berbagai lapisan, baik di instansi pendidikan maupun pemerintahan.
Sementara, kegiatan BIPA itu berlangsung 23-24 Oktober 2024, diselenggarakan di Lantai III Gedung Rektorat Institut Seni Indonesia (ISI).
Forum ini menghadirkan narasumber Staf Khusus Hubungan Luar Negeri Universitas Fort De Kock Bukittinggi, Gusrizal Datuak Salubuak Basa.
Kemudian diskusi berfokus pada perkembangan BIPA di Australia dan Indonesia serta pendalaman pengajar BIPA. (*)