Jakarta, Amakomedia.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) jalin sinergitas.
Kerja sama ini bagian dari upaya BRI dalam meningkatkan kualitas dan memperluas layanan perbankannya di lingkungan BKN.
Keterangan resmi BRI, disebutkan sinergi BRI dan BKN telah dituangkan dalam Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) belum lama ini.
Penandatanganan nota kesepahaman dihadiri Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI Agus Noorsanto, Plt Kepala BKN Haryomo Dwi Putranto, di Jakarta.
Melalui kerja sama ini, BRI berkomitmen memberikan layanan mempermudah operasional BKN sebagai institusi.
Kemudian, juga menyediakan berbagai solusi perbankan yang dapat diakses dengan mudah oleh semua pegawai BKN.
Agus Noorsanto mengungkapkan, sinergi ini merupakan wujud nyata dukungan BRI terhadap BKN meningkatkan kinerja serta kesejahteraan pegawainya.
“Sinergi ini mencerminkan komitmen BRI untuk berperan aktif dalam menyediakan layanan perbankan berkualitas tinggi yang mendukung BKN,” terang Agus.
BRI, sebutnya, juga hadir dengan solusi inovatif seperti Cash Management System (CMS) dan QLOLA.
“Ini memungkinkan BKN bertransaksi secara cashless, serta penyediaan kredit modal kerja dan Bank Garansi untuk mitra kerja BKN,” terang Agus.
BRI, kata Agus, juga berupaya memberikan kemudahan bagi pegawai BKN dalam mengelola keuangan mereka, baik melalui pengelolaan rekening payroll.
Bahkan hingga tunjangan kinerja, penyediaan fasilitas pinjaman pegawai dan Kartu Kredit Pemerintah.
Semua layanan ini, lanjut Agus, dirancang untuk memastikan bahwa pegawai BKN dapat memanfaatkan fasilitas perbankan yang mudah, cepat, dan aman.
Sementara itu, Plt Kepala BKN, Haryomo Dwi Putranto, menyebutkan kerja sama ini kembali membuktikan kepercayaan yang tinggi terhadap BRI sebagai mitra strategis.
Terpilihnya BRI, jelasnya, merupakan bukti bahwa Bank ini dipercaya mendukung peningkatan kinerja BKN.
Peningkatan layanan ini tidak hanya fokus pada kebutuhan BKN sebagai institusi, tapi juga untuk kesejahteraan dan kemudahan pegawai dalam mengakses fasilitas perbankan,” ungkap Haryomo. (*)