Padangf, Amakomedia.com – Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar menyampaikan seekor anak harimau Sumatera dilaporkan mati.
Anak harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) mati di Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi,
“Dapat laporan dari petugas kami dan dari manajemen TMSBK. benar ada anak harimau yang baru dilahirkan oleh induknya mati,” ujar KabagTU BKSDA Sumbar, Khairi Ramadhan,
Anak harimau yang lahir pada 24 Juni 2025 lalu merupakan hasil pasangan indukan jantan Bujang Mandeh dan betina Yani.
Matinya anak harimau diketahui dalam kondisi lemah sejak lahir dan tidak menunjukkan perilaku menyusu pada induknya.
Menurut Khairi, sejak awal sang induk memang tidak menyusui anaknya. Hal ini turut memperburuk kondisi si anak harimau yang rentan.
“Awalnya induknya memang tidak mau menyusui anaknya itu. Sudah diusahakan untuk memberikan susu bantu,” jelasnya.
Namun, imbuh Khairi, upaya itu ternyata tidak sepenuhnya bisa sesuai dengan harapan kita tentang keberlanjutan hidup anak harimau ini
Lebih lanjut, Khairi mengungkapkan induk betina, Yani, sebelumnya juga mengalami dua kali kegagalan dalam mengasuh anaknya.
Data yang didapat BKSDA Sumbar mencatat Yani pernah dua kali melahirkan di Agustus 2024 dan Februari 2025 lalu.
“Dari dua kali melahirkan belum berhasil Yani ini mengasuh anaknya sampai bisa eksis,” tambahnya.
Kematian anak harimau ini menambah tantangan besar dalam upaya pelestarian Harimau Sumatera, salah satu spesies kucing besar yang kritis populasinya di Indonesia.
Pihak TMSBK dan BKSDA menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penanganan satwa dilindungi, khususnya mendukung keberhasilan reproduksi di penangkaran. (*)