Padang, Amakomedia.com – Kendati tidak masuk dalam kategori penyakit menular, namun stroke jadi salah satu penyakit yang cukup tinggi penyebab kematian.
Data estimasi, menunjukkan satu dari empat orang diperkirakan terkena stroke. Dan diperkirakan setiap tiga detik ditemukan satu orang terkena stroke.
Hal ini setara dengan 12 juta orang dalam setahun akan mengalami stroke dalam setengah juta di antaranya meninggal akibat stroke.
“Hasil survei kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan prevalensi stroke di Indonesia 8,3 per 1.000 penduduk,” kata Pj Sekprov Sumbar, Yozarwardi Usama Putra.
Ini disampaikannya di peringatan World Stroke Day 2024 rangka HUT ke-60 Kesehatan Nasional di GOR Agus Salim Padang, Minggu (3/112024).
Ia melanjutkan, untuk di Sumbar, tingkat prevalensi stroke menunjukkan grafik lebih tinggi yakni 8,8 per 1.000 penduduk.
“Jika dikonversikan ke rupiah, beban biaya kesehatan akibat stroke di Indonesia tahun 2023 di Indonesia kemarin mencapai Rp5,2 triliun,” jelasnya.
Yozarwardi mengatakan sebanyak 90 persen kasus stroke dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya.
Faktor itu seperti tekanan darah tinggi, diabetes, hiperkolesterol, kondisi atrial fibrilasi, merokok, kurang aktivitas fisik, diet tidak sehat, stres, dan lainnya.
Maka, ia mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat untuk menjadi kesehatan diri.
Beraktivitas fisik selama 30 menit sebanyak lima kali dalam seminggu dapat menurunkan risiko stroke sebesar 25 persen.
Ayo Melangkah! Kalahkan Stroke: Mulai dari Diri Sendiri” Kita lakukan aktivitas fisik selama 30 menit sebanyak 5 kali dalam seminggu.
“Konsumsi makanan seimbang, perbanyak buah dan sayur, kurangi konsumsi makanan yang digoreng, jerohan. Kelola stres dengan baik. Tidak merokok,” paparnya.
Dirut RSUP Dr M Djamil Dovy Djanas mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus tingkatkan pelayanan kesehatan, termasuk dalam pencegahan stroke.
“Kami percaya penanganan stroke yang optimal bukan hanya sekadar pengobatan medis. Tapi juga dukungan emosional yang menyeluruh kepada pasien,” tuturnya.
Ia mengatakan, dukungan dari keluarga, komunitas, dan masyarakat juga penting dalam proses pemulihan. Dan olahraga adalah salah satu jalannya.
Dovy berharap peringatan ini dapat memberikan edukasi yang bermanfaat serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stroke.
“Mari kita bangun semangat untuk menjadi lebih kuat dari stroke, dengan kekuatan fisik dan emosional yang tercermin dalam aktivitas olahraga,” ajaknya.
Di sisi lain, peringatan World Stroke Day 2024 diinisiasi oleh RSUP Dr M Djamil bersama Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Unand.
Kegiatan itu ditandai dengan pelepasan balon oleh Pj Sekprov Sumbar didampingi Dirut RSUP Dr M Djamil Dovy Djanas.
Hadir juga Kadis Kesehatan Sumbar dr Lila Yanwar MARS, Ketua Departemen Neurologi Prof Dr dr Yuliarni Syafitra SpN (K) dan undangan lainnya
Kegiatan hari itu diawali senam otak berkolaborasi dengan Persatuan Olahraga Pernapasan Indonesia (Porpri) Sumbar.
Kemudian penyuluhan kesehatan tentang update tata laksana stroke, pemeriksaan kesehatan. Serta pembagian doorprize. (*)