Padang, Amakomedia.com – Banyak kalangan di Kota Padang tidak menduga, tingkat partisipasi pemilih dalam pilkada serentak di kota itu anjlok.
Data KPU Kota Padang pasca penetapan perolehan suara pilkada, menunjukkan 665.126 pemilih di DPT, yang coblos hanya 49,1 persen.
Ini artinya itu dibawah angka setengah jumlah pemilih yang ada di Kota Padang yakni sebanyak 665.126 pemilih ini.
“Terjun kepalanya” partisipasi pemilih di Kota Bingkuang ini dibenarkan Ketua KPU Kota Padang, Dorri Putra di Padang, Jumat (6/12/2024).
Meski begitu Dorri mengaku, faktor yang penyebab turunnya partisipasi pemilih itu masih dikaji oleh pihaknya.
“Kami tidak menafikan kondisi ini, harapan awalnya mau disamakan hasil partisipasi pemilih dengan pemilu kemarin,” kata Dorri.
Sayangnya, Ketua KPU Kota Padang ini tidak merincikan lebih jauh berapa angka partisipasi pemilih pada pemilu lalu di Kota Padang ini.
Tidak Hanya di Kota Padang
Dorri menyampaikan, turunnya partisipasi pemilih pilkada serentak tidak hanya terjadi di Kota Padang saja.
“Kondisi ini terjadi di Sumbar bahkan di Indonesia. Ini nantinya jadi evaluasi baik bagi akademisi, KPU RI dan Bawaslu RI dan jajarannya,” ucapnya.
Jadi Bahan Evaluasi
Dia menegaskan, ini jadi evaluasi kenapa hal ini terjadi di Kota Padang dan berikan rekomendasi ke KPU Sumbar untuk disampaikan ke KPU RI.
“Itu akan dicarikan solusinya untuk meningkatkan partisipasi pemilih di Indonesia yang menurun rata-rata 50 persen,” ungkapnyai.
PSU Saat Hari Kerja
Sedangkan Ketua PPK Padang Selatan, Jefri juga membenarkan turunnya partisipasi pemilih di Kota Padang saat pilkada serentak 2024.
Ini, jelasnya terlihat saat pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) di TPS 22 Mata Air, Kecamatan Padang Selatan, Kamis (5/12/2024) kemarin.
“Saat pemilihan pertama (saat pilkada, red) jumlah partisipasi mencapai 52 persen dari total DPT di TPS itu yakni 594 pemilih,” kata Jefri.
39 Persen Lebih
Namun, lanjutnya, saat PSU, jumlah pemilih yang gunakan hak pilihnya di TPS itu justru makin menurun yakni sekitar 39 persen lebih
Ia mengaku, tidak tahu persis apa penyebab turunnya partisipasi pemilih itu saat PSU itu.
“Prediksi saya, saat PSU itu merupakan hari kerja, maka bagi mereka yang bekerja itu ada yang tidak datang ke TPS untuk mencoblos,” pungkas Jefri. (*)