Padang, Amakomedia. com – Hari ini, 26 Desember 2024, menandai 20 tahun tragedi bencana tsunami Aceh yang menelan lebih dari 170.000 korban meninggal dunia.
Peristiwa tragis ini dimulai dari gempa bumi berkekuatan 9,1 skala Richter dilepas pantai barat Sumatera yang terjadi pukul 07.59 WIB.
Akibat gempa tu memicu gelombang tsunami setinggi hingga 30 meter, kemudian menyapu pemukiman warga Aceh terlebih yang tinggal di pesisir pantai.
Tsunami ini tak hanya membawa kehancuran fisik, tetapi juga dampak ekonomi dan sosial yang sangat besar.
Sektor perikanan dan pertanian yang menjadi penopang kehidupan masyarakat hancur total.
Untuk mengenang peristiwa itu, Pemerintah Aceh menggelar refleksi akbar dipusatkan di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Kamis (26/12/2024)
Ada ribuan masyarakat mengikuti zikir dan doa bersama yang dipimpin oleh Habib Abdul Haris Alaydrus.
Pj Gubernur Aceh, Safrizal menyampaikan, peringatan itu menekankan pentingnya mengenang peristiwa ini sebagai pelajaran hidup.
“Gempa dan tsunami adalah ujian dari Allah SWT, Namun, kita juga menyaksikan solidaritas dunia yang luar biasa untuk Aceh,” ujarnya.
Sebagai bentuk penghargaan kepada mereka yang membantu selama bencana, Penjabat Gubernur menyerahkan penghargaan Aceh Thanks To The World.
Sementara di Kota Padang sendiri, peringatan 20 tahun tsunami Aceh itu ditandai dengan bunyi sirene sejumlah early warning system yang ada di kota ini.
Tepat pukul 08.00 WIB, sirene-sirene ini berbunyi serentak. Ini menandakan bentuk penghormatan dan refleksi mengenang para korban pada 2004 silam.
Sirene meraung selama tiga menit, dan masyarakat diimbau untuk menghentikan segala aktivitas, tetap tenang, serta mengheningkan cipta. (*)