Jakarta, Amakomedia.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, melantik sejumlah pejabat dilingkup kerjanya, Selasa (7/1/2025).
Pejabat utama yang dilantik Menteri Abdul Mu’ti hari itu digelar di kantor kementerian tersebut.
Mereka yang dilantik yakni E Aminudin Aziz menjadi pimpinan tinggi utama Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Suharti sebagai Sekjen Kemendikdasmen.
Selanjutnya Nunuk Suryani sebagai Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru Kemendikdasmen.
Gogot Suharwoto sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikdasmen.
Tatang Muttaqin sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus Kemendikdasmen.
Kemudian, Faisal Syahrul sebagai Inspektur Jenderal Kemendikdasmen, Hafidz Muksin sebagai Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikdasmen.
Biyanto sebagai Staf Ahli Bidang Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga Kemendikdasmen.
Mariman Darto sebagai Staf Ahli Bidang Manajemen Talenta Kemendikdasmen dan Moch Abduh sebagai Staf Ahli Bidang Teknologi Pendidikan Kemendikdasmen.
Serta juga dilakukan penyerahan keputusan pengangkatan Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia (KNIU) untuk UNESCO, kepada Rizal Sukma.
Dalam kesempatan tersebut, Abdul Mu’ti menegaskan, Kemendikdasmen miliki tugas penting mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan UUD 1945.
“Pelantikan ini bagian restrukturisasi di Kemendikdasmen untuk meningkatkan efektivitas pelayanan publik dan manajerial,” kata Mu’ti.
Mendikdasmen juga menyampaikan bahwa pelantikan pejabat eselon II akan segera menyusul dalam waktu dekat.
“Kami berkomitmen menjadikan kementerian ini sebagai rumah pendidikan yang ramah dan layanan publik yang adaptif, responsif, dan harmonis,” tuturnya.
Ia menekankan, pentingnya pendidikan yang inklusif dan terjangkau untuk semua anak bangsa tanpa memandang kondisi ekonomi atau keadaan fisik mereka.
Mu’ti menambahkan, Mendikdasmen memperkenalkan nilai-nilai utama yang diharapkan dapat dipegang oleh seluruh pejabat di lingkungan kementerian,
Nilai-nilai itu dikenal dengan nama SANTUN: Setia, Amanah, Nasionalis, Teladan, Unggul, dan Ngemong (Mengasuh).
“Untuk itu pendidikan harus menjadi hak yang dapat diakses oleh semua anak bangsa, dan kementerian ini berkomitmen untuk mewujudkannya,” pungkasnya. (*)