Painan, Amakomedia.com – Pengembangan Pelabuhan Panasahan di Painan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) terus dilakukan agar memberi dampak ekonomi lebih baik.
Seperti diketahui pelabuhan ini pertama kali dibangun tahun 1998 lalu, dibawah kepemimpinan Bupati Pessel Darizal Basir.
Kemudian pada Januari 2024, untuk pertama kalinya dilakukan pengembangan pelabuhan itu di era Bupati Rusma Yul Anwar.
Sekarang, pengembangan pelabuhan itu dilanjutkan yang akan menelan biaya sebesar Rp97 miliar yang bersumber dari anggaran Kementerian Perhubungan.
Kepastian kelanjutan pengembangan Pelabuhan Panasahan diungkapkan Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat meninjau kondisi pelabuhan itu Selasa (7/5/2025) kemarin.
“Hari ini kita datang bersama seluruh pihak terkait untuk mematangkan persiapan agar nantinya proses pengembangan bisa berjalan lancar,” ucap Mahyeldi.
Ia menegaskan bahwa Pemprov Sumbar sangat mendukung rencana pengembangan pelabuhan ini.
“Banyak dampak positif bagi daerah jika rencana ini bisa terealisasi sesuai rencana,” ucap Mahyeldi lagi.
Pelabuhan ini, sebutnya, sangat potensial dan strategis sebagai pelabuhan penyangga Teluk Bayur.
Terutama untuk pengapalan komoditas unggulan seperti CPO, batu bara, gambir yang berasal dari wilayah selatan Sumbar dan provinsi tetangga.
“Ini sangat efesiensi dan efektivitas, bukan hanya yang dari Pesisir Selatan, tapi juga Mukomuko, Sungai Penuh dan Bengkulu,” ujarnya.
Sedangkan Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Dedy Diantolani mengatakan, secara teknis Pelabuhan Panasahan memiliki keunggulan teknis tersendiri
“Debab memiliki dua dermaga dengan kedalaman alami 8–10 meter dan 13–15 meter. Jadi pelabuhan
ini bisa disinggahi kapal besar di atas 25.000 GT,”ungkap Dedy.
Bupati Pessel, Hendra Joni juga meyakini pengembangan pelabuhan ini akan memberikan banyak dampak positif.
“Salah satu adalah kelancaran arus barang dan meningkatkan persentase kemantapan jalan pada ruas Painan-Padang,”ujarnya. (*)